Diabetes Meningkat Pesat di Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar Teratas Penderita

Jumlah Penderita Diabetes di Dunia Melonjak

Jumlah penderita diabetes di dunia terus meningkat dengan cepat. Berdasarkan analisis global yang diterbitkan di jurnal The Lancet menjelang Hari Diabetes Sedunia, jumlah total orang dewasa yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 di dunia telah mencapai lebih dari 828 juta orang. Angka ini lebih dari empat kali lipat jumlah pada tahun 1990, mencerminkan krisis kesehatan yang semakin mendalam di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin dan berkembang.

Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 25 juta orang dewasa yang hidup dengan diabetes, menempatkan negara ini sebagai salah satu dari lima negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi, bersama India, China, Amerika Serikat, dan Pakistan. Tingginya jumlah penderita ini memperlihatkan betapa pentingnya peningkatan kesadaran dan penanganan terhadap diabetes di Indonesia.

Perubahan Umur dan Tingkat Keparahan

Di negara-negara berpenghasilan rendah, penderita diabetes cenderung lebih muda dan lebih rentan terhadap komplikasi jangka panjang akibat kurangnya akses terhadap pengobatan. Penelitian ini menemukan bahwa lebih dari setengah penderita diabetes di seluruh dunia, atau sekitar 445 juta orang dewasa, tidak menerima pengobatan pada tahun 2022. Jumlah ini tiga setengah kali lipat dari jumlah pada tahun 1990.

Menurut Dr. Majid Ezzati dari Imperial College London, kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius seperti amputasi, penyakit jantung, kerusakan ginjal, bahkan kehilangan penglihatan atau kematian dini. Sayangnya, di beberapa negara berpenghasilan rendah, akses terhadap pengobatan dan deteksi dini tetap sangat rendah, yang menyebabkan banyak kasus diabetes tidak terdiagnosis dan tidak tertangani.

Penyebab Utama Peningkatan Angka Diabetes

Diabetes, terutama diabetes tipe 2, dipicu oleh berbagai faktor gaya hidup seperti obesitas, pola makan buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Dr. Ranjit Mohan Anjana dari Madras Diabetes Research Foundation menekankan bahwa pencegahan diabetes melalui pola makan sehat dan olahraga adalah langkah penting untuk mengurangi angka diabetes global.

Kebijakan untuk membatasi konsumsi makanan tidak sehat dan mempromosikan olahraga juga menjadi kunci dalam pencegahan diabetes. Subsidi untuk makanan sehat, pemberian makanan sehat di sekolah, dan fasilitas umum yang mendukung aktivitas fisik seperti taman dan pusat kebugaran, sangat penting untuk membantu masyarakat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.

Kesenjangan dalam Cakupan Pengobatan

Tingkat pengobatan diabetes sangat bervariasi antarnegara. Negara-negara maju seperti Belgia mencatat cakupan pengobatan tertinggi, dengan lebih dari 55 persen penderita diabetes menerima pengobatan. Di sisi lain, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menunjukkan angka yang jauh lebih rendah, bahkan beberapa negara di Afrika Sub-Sahara hanya memiliki 5-10 persen penderita diabetes yang menerima pengobatan.

Jean Claude Mbanya dari Universitas Yaoundé 1, Kamerun, menyoroti kesenjangan yang semakin lebar ini, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah. Upaya deteksi dini dan peningkatan cakupan pengobatan harus menjadi prioritas di negara-negara dengan tingkat pengobatan diabetes yang rendah untuk mencegah komplikasi kesehatan yang serius di kemudian hari.

Dari sudut pandang holistik, seperti yang dipegang oleh Rumah Sehat Holistik Satu Bumi (RSH Satu Bumi), diabetes bukan hanya masalah gula darah, tetapi juga hasil dari ketidakseimbangan yang lebih mendalam dalam tubuh dan pikiran. Banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini, antara lain:

  1. Gaya Hidup Modern yang Serba Instan – Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan ultraprocessed telah mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan gula darah.
  2. Stres Berkepanjangan – Tekanan hidup yang semakin tinggi di era modern membuat banyak orang rentan terhadap stres kronis, yang berdampak langsung pada metabolisme dan produksi hormon insulin.
  3. Kurangnya Aktivitas Fisik – Aktivitas fisik yang menurun, ditambah gaya hidup yang terlalu banyak duduk, turut menyumbang risiko diabetes.
  4. Ketidakseimbangan Emosi dan Pikiran – Di RSH Satu Bumi, kami percaya bahwa kesehatan mental dan emosional sangat penting dalam mengelola penyakit kronis seperti diabetes. Ketika seseorang terus menerus mengalami stres dan ketegangan emosi, tubuh akan lebih sulit mengelola gula darah secara efektif.

RSH Satu Bumi Sebagai Solusi Holistik untuk Diabetes

Sebagai pusat kesehatan holistik, RSH Satu Bumi menawarkan pendekatan yang berbeda dan komprehensif dalam menangani diabetes. Alih-alih hanya fokus pada pengobatan medis, kami berusaha membantu klien untuk mengatasi akar masalah melalui pendekatan holistik, yaitu:

  • Perbaikan Pola Makan: Program kami membantu klien mengenali dan beralih ke pola makan sehat yang seimbang, dengan makanan alami yang lebih rendah gula dan lemak jenuh. Kami juga memperkenalkan makanan kaya serat yang membantu menjaga kadar gula darah.
  • Teknik Relaksasi dan Pengelolaan Stres: Melalui meditasi, yoga, dan latihan pernapasan, kami membantu klien untuk mengelola stres dan emosi dengan lebih baik, sehingga hormon-hormon stres seperti kortisol tidak mengganggu keseimbangan gula darah.
  • Program Aktivitas Fisik yang Menyenangkan: Aktivitas fisik rutin yang menyenangkan dan mudah dilakukan setiap hari menjadi bagian dari pendekatan kami. Kami percaya bahwa dengan meningkatkan aktivitas fisik, tubuh dapat lebih efektif dalam mengolah gula dan lemak.
  • Pendekatan Psikologis dan Emosional: Kami memberikan perhatian pada kesehatan mental dan emosional, karena kami percaya keseimbangan emosi sangat penting untuk pengelolaan diabetes. Kami juga membimbing klien untuk mengenali dan mengatasi kebiasaan-kebiasaan mental yang dapat memicu ketidakseimbangan fisik.
Sesi meditasi kelompok di Rumah Sehat Holistik Satu Bumi dengan instruktur duduk bersila di depan peserta.

Melalui pendekatan-pendekatan ini, RSH Satu Bumi bukan hanya membantu penderita diabetes dalam mengelola kadar gula darah mereka, tetapi juga membantu mereka untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Tujuan kami adalah agar setiap klien dapat merasakan manfaat dari perubahan yang mendalam dan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Pandemi diabetes bukan hanya tentang angka statistik, tetapi tentang bagaimana kita merespons tantangan ini secara pribadi dan kolektif. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, dan dengan dukungan pendekatan holistik yang komprehensif seperti di RSH Satu Bumi, kita semua memiliki peluang untuk mengubah tren ini. Untuk Anda yang ingin memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi diabetes, RSH Satu Bumi siap menjadi mitra dalam perjalanan kesehatan Anda.

Sumber

  • Arif, Ahmad. “Penderita Diabetes di Dunia Meningkat Drastis, 25 Juta Penderita Orang Indonesia.” penderita-diabetes-di-dunia-meningkat-drastis-25-juta-penderita-orang-indonesia, Kompas.id, 14 11 2024, https://www.kompas.id/artikel/penderita-diabetes-di-dunia-meningkat-drastis-25-juta-penderita-orang-indonesia. Accessed 15 11 2024.
  • “Saatnya Mengatur Si Manis – Sehat Negeriku.” Sehat Negeriku, 10 January 2024, https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240110/5344736/saatnya-mengatur-si-manis/. Accessed 15 November 2024.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *