Ultraprocessed Food dan Diabetes: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan

Pendahuluan

Kita semua suka makanan yang praktis dan lezat, tetapi apakah kita sadar akan bahaya di balik makanan ultraprocessed? Makanan ultraprocessed telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2.

Apa Itu Makanan Ultraprocessed?

Makanan ultraprocessed adalah produk makanan yang telah mengalami banyak proses industri, biasanya dengan penambahan bahan-bahan seperti gula, garam, lemak, dan aditif buatan. Contohnya termasuk makanan cepat saji, minuman manis, camilan kemasan, dan makanan siap saji beku. Menurut Dr. Carlos Monteiro, kepala Pusat Studi Epidemiologi di Universitas São Paulo, makanan ultraprocessed dibuat dengan bahan-bahan yang telah dimanipulasi secara kimiawi dan sering kali tidak mengandung bahan makanan utuh.

Hubungan antara Makanan Ultraprocessed dan Diabetes

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The BMJ menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultraprocessed secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Studi yang melibatkan hampir 10 juta orang ini menemukan bahwa konsumsi makanan ultraprocessed terkait dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan negatif, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan gangguan mental.

Sebagai contoh, studi dari Zhangling Chen dan koleganya yang diterbitkan oleh American Diabetes Association mengungkapkan bahwa setiap peningkatan 10% dalam konsumsi makanan ultraprocessed dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 12%. Studi ini melibatkan lebih dari 71.000 wanita dari Nurses’ Health Study dan hampir 39.000 pria dari Health Professional Follow-Up Study, menunjukkan hubungan yang konsisten antara konsumsi makanan ultraprocessed dan peningkatan risiko diabetes.

Mengapa Makanan Ultraprocessed Berbahaya?

Makanan ultraprocessed biasanya tinggi kalori, gula tambahan, garam, dan rendah serat. Komponen-komponen ini diketahui berkontribusi pada peningkatan berat badan, obesitas, dan resistensi insulin, yang semuanya merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Selain itu, makanan ini sering kali mengandung aditif buatan yang dapat mempengaruhi mikrobiota usus dan menyebabkan peradangan sistemik.

Dampak Kesehatan Lain dari Makanan Ultraprocessed

Selain diabetes, konsumsi makanan ultraprocessed juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa makanan ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, depresi, kecemasan, obesitas, dan gangguan tidur. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ultraprocessed dalam jumlah besar memiliki risiko 15% lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan ultraprocessed dalam jumlah minimal.

Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Ultraprocessed

Mengurangi konsumsi makanan ultraprocessed bisa menjadi tantangan, terutama dalam kehidupan modern yang serba cepat. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kesehatan:

  1. Baca Label Produk: Pilih produk yang lebih sedikit diproses. Misalnya, ganti yogurt berperasa dengan yogurt plain yang ditambahkan buah segar.
  2. Fokus pada Makanan Utuh: Sertakan lebih banyak buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dalam diet Anda.
  3. Hindari Minuman Manis: Ganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula.
  4. Memasak di Rumah: Memasak makanan di rumah memberikan kendali lebih besar atas bahan-bahan yang digunakan.

Kesimpulan

Makanan ultraprocessed mungkin praktis dan lezat, tetapi risiko kesehatan yang ditimbulkannya tidak bisa diabaikan. Mengurangi konsumsi makanan ini dan beralih ke makanan yang lebih alami dan utuh dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan sehari-hari demi kesehatan yang lebih baik di masa depan.


Referensi:

  • LaMotte, Sandee. “Ultraprocessed foods linked to heart disease, diabetes, mental disorders and early death, study finds.” CNN, 28 Februari 2024.
  • Chen, Zhangling et al. “Ultra-Processed Food Consumption and Risk of Type 2 Diabetes: Three Large Prospective U.S. Cohort Studies.” American Diabetes Association, 2023.
  • Harvard Health Publishing. “Heavily processed foods tied to diabetes.” 1 Maret 2020.

Artikel Lainnya

.https://www.rshsatubumi.id/peringatan-keras-anak-12-tahun-konsumsi-berlebihan-ayam-goreng-berujung-cuci-darah-seumur-hidup/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *